Jakarta, motoris – Produsen kaca film asal Jepang Konica Minolta menyodorkan tiga teknologi unggulan di kaca film ICE-µ (Ice Miu) itu. Pengalaman selama ratusan tahun di bidang teknologi material fotografi dan produksi kamera memberikan nilai plus tersendiri bagi produk yang mereka hasilkan.

Konica Corporation yang didirikan Rokusaburo Sugiura tercatat mulai memasarkan kamera pada tahun 1903, dan Minolta yang digagas Kazuo Tashima sebagai perusahaan Jepang yang berkongsi dengan perusahaan Jerman mulai memproduksi kamera tahun 1928. Teknologi dari keduanya yang terus berkembang telah dijadikan dasar bagi produk kaca film buatannya.

Alhasil, produk ini dengan cepat diterima pasar. “Kami memulai bisnis di Indonesia sejak tahun 2015 sebagai pemasok kaca film OEM untuk empat produk Mitsubishi, yaitu Mirage, Delica, Outlander Sport, dan yang terbaru pada Agustus 2017 lalu Mitsubishi Xpander,” papar Presiden Direktur Global Auto International (GAI) – pemegang merek Konica Minolta di Indonesia – Andi Setiawan, di Jakarta, Senin (18/4/2018).

Menurutnya, meski memiliki kualitas premium namun dibanderol kompetitif bila dibanding merek lain yang telah lama ada di Indonesia. Kaca film ini ditawarkan dalam tiga varian yakni Luxury Series, Premium Series, dan Supreme Series dengan banderol Rp 2 – 7 juta.

Selain harga yang bersaing, keunggulan lain yang ditawarkan ICE-µ menurut General Manager Sales & Marketing GAI, Andy Hartono adalah teknologi yang digunakan. “Ada tiga teknologi unggulan. Ketiganya adalah Optical Technology, Coating Technology, dan Material Application Technology,” ujarnya di tempat yang sama.

Optical Technology merupakan prinsip kerja optik mesin fotocopy yang target Infra Red Rejection atau daya tolak terhadap paparan sinar ultra violet hingga 99,99% dan menghadap paparan sinar infra merah 60-97%.Dengan demikian,kata Andy, penggunaan kaca film tersebut memiliki heat rejection 50-60%.

“Berkat kemampuannya menolak paparan sinar matahari seperti itu, maka kebutuhan penggunaan penyejuk kabin (AC) juga lebih kecil, sehingga menjadikan pemakaian bahan bakar lebih hemat dan lebih ramah lingkungan,” kata dia menerangkan.

Sedangkan Coating Technology yang digunakan kaca film itu mengaplikasikan teknologi metode nano-coating dengan presisi yang sangat tinggi. Berkat teknologi ini, kaca film itu tidak akan mengintervensi sinyal elektronik seperti yang diperlukan oleh telepon seluler, perangkat sistem navigasi GPS, atau bahkan peralatan remote control mobil.

Adapun Material Application Technology mengaplikasikan sejumlah teknologi dalam pemakaian material photosensitive. Hasilnya mampu meningkatkan kualitas, daya tahan, sensitivitas, dan produktivitas.
“Selain keunggulan ini, kami memberikan garansi selama 5 tahun,” ucap Andy.

Berkat keunggulan teknologi ini pula, GAI berani mematok target bisa merebut pangsa pasar kaca film di Tanah Air hingga 20%. Untuk mencapainya, strategi pemasaran telah diramu dengan jitu baik melalui ranah penjualan secara offline maupun online.

“Sejak awal masuk Indonesia, kami sejatinya sudah masuk ke pasar ritel dengan channel pemasaran online, kemudian berhasil masuk ke OEM. Sekarang kami mulai menggarap segmen pasar ritel secara intensif. Dan kami juga memberikan layanan yang bersifat customize berupa home service,” imbuh Andy.

Saat ini pasar kaca film di Indonesia sudah dihuni oleh merek V -Kool, Solar Gard, 3M, dan lain-lain. Namun, soal persaingan dengan merek-merek lain, Andy Hartono mengaku optimis produk yang dipasarkannya tetap mampu menggaet pelanggan.

“Dengan keunggulan yang  ada, kami yakin mampu bersaing. Tentu konsumen akan melihat produk dari berbagai sisi sesuai dengan kebutuhan, termasuk value for money,” tegasnya. (Ara)

https://www.motoris.id/industri/8577/rangsek-pasar-kaca-film-konica-minolta-tawarkan-keunggulan-ini/