PRESS RELEASE

JAKARTA - Dengan kaca film, interior dalam mobil tidak akan menjadi terlalu panas. Karena memang fungsi kaca mobil salah satunya adalah menahan panas matahari. Selain bisa menahan panas matahari dari luar, kaca film dengan tingkat kegelapan tertentu bisa menjaga privasi orang, bahkan dapat membantu menjaga kesehatan dengan menonreaktifkan virus dan bakteri. Apakah kaca film butuh perhatian khusus? Agar lapisan pelindung pada kaca film terjaga, sebaiknya memperhatikan cara perawatannya. "Meski kaca film berkualitas memiliki garansi hingga 5-10 tahun, namun bila salah mengaplikasikan bahan pembersih justru bisa merusak pelapis pada kaca," ujar brand manager PT Global Auto International (GAI) Arta Alfatha dilansir dari iNews.id. Lalu bagaimana cara perawatannya? Dia mengatakan, perawatan kaca film kendaraan tidak sulit. Jika ada noda cukup gunakan sabun dan air hangat. Gosok perlahan menggunakan kain halus atau lap khusus berbahan microfiber. "Jangan gunakan kain kasar karena bisa menyebabkan baret. Cukup gunakan air hangat lalu gosokan perlahan," kata Arta. Dia mengingatkan menghindari pembersih berbahan keras seperti alkohol. Alkohol dapat membuat lapisan pelindung pada kaca film luntur. "Jangan gunakan alkohol karena dapat merusak lapisan kaca film," katanya. (wdi) Sumber: Okezone.com

GridOto.com - Kaca film kini bisa dikatakan sebagai aksesori wajib dalam sebuah mobil. Salah satu fungsi utamanya, menghalangi panas matahari masuk ke kabin mobil secara langsung. Di pasaran, tak jarang ditemui kaca film premium yang banderolnya tinggi, hingga belasan juta. Menurut Andi Setiawan, Presiden Direktur PT Global Auto International, distributor resmi Konica Minolta di Indonesia, kaca film yang dibanderol terlalu tinggi tidaklah masuk akal. "Kalau harga itu dilihat dari besar atau kecilnya kendaraan. Rata-rata untuk produk high end itu ada di angka Rp 3 - Rp 5 jutaan," jelas Andi saat ditemui GridOto.com (9/9). Menurutnya, di era dulu kaca film bisa mahal karena banyak orang masih berfikiran jika mobilnya dipakaikan kaca film, maka harga jual kembalinya lebih mahal. "Makanya mereka bisa jual tinggi harganya. Karena brandingnya dan orang sudah percaya, karena gak ada kompetitor waktu itu," ucapnya. Namun, kata Andi, kini situasinya berbeda. Lewat informasi di internet, konsumen bisa lebih pintar dalam mencari informasi, sehingga penjual tidak bisa lagi memainkan harga sesuka hati. "Kalau produk premium, range harga Rp 3 juta sampai Rp 3,5 juta itu masih make sense (masuk akal). Itu untuk mobil berukuran sedang kayak Toyota Innova dan lainnya," [...]

GridOto.com - Kalau kalian membeli Mitsubishi Xpander, pasti sudah gak asing dengan kaca film ICE.u dari Konica Minolta. Yup, karena memang Konica Minolta ditunjuk menjadi OEM kaca film Xpander. Tetapi, sebelum terpasang di 'semua' Xpander, mungkin brand kaca film ini masih asing di telinga konsumen Indonesia. Andi Setiawan, Presiden Direktur PT Global Auto International, distributor resmi kaca film Konica Minolta, menceritakan sedikit kisah Konica Minolta sebelum akhirnya bisa menjadi OEM kaca film di Xpander. Mulanya, dirinya tertantang untuk membawa kaca film Konica Minolta ke Indonesia dikarenakan branding merek tersebut telah besar di negara asalnya, Jepang. Berbekal pengalaman 20 tahunnya di bisnis kaca film lewat usaha keluarganya, ia akhirnya meyakinkan diri untuk membawa brand tersebut ke Indonesia. "Saya melihat negaranya, di Indonesia semua orang kalau kita bicara kaca film selalu bilangnya Amerika the best, karena hampir semua kompetitor juga klaimnya dari Amerika. Saya berfikir, satu-satunya negara yang bisa menandinginya ya Jepang menurut saya," ungkap Andi kepada GridOto.com. Setelah menguji ketahanan produknya selama satu tahun, Andi mulai memasarkan produknya kepada main dealer Toyota di Jawa Tengah. "Awalnya saya mengajak main dealer di Jawa Tengah, Toyota Nasmoco. Waktu itu saya diberikan kesempatan untuk memasarkan produk ini tepatnya di Toyota Rush untuk [...]

GridOto.com - Brand kaca film ICE.u dari Konica Minolta rasanya belum terlalu populer di pasaran Indonesia. Nama tersebut baru mulai populer, setelah masuk menjadi OEM kaca film Mitsubishi Xpander sejak awal peluncuran mobil tersebut. Hingga kini, diakui Andi Setiawan, Presiden Direktur PT Global Auto International, distributor resmi Konica Minolta di Indonesia, mengakui pasar OEM masih yang paling tinggi berkontribusi bagi penjualan Konica Minolta di Indonesia. Persentasenya, kata Andi, sekitar 80 persen untuk penjualan OEM berbanding 20 persen untuk retail. Sadar penjualan retailnya masih tak terlalu besar, Andi kini tengah mempersiapkan sejumlah dealer atau outlet yang akan ditunjuk sebagai distributor untuk menjual produknya ke konsumen (retail). "Jaringan itu, kami menginginkan bukan hanya untuk melayani klaim setelah pemasangan, kami juga ingin menjual. Karena ada kan konsumen yang memasang kaca film kami. Misalnya konsumen Xpander sudah nyaman dengan kaca filmnya, terus mau pasang lagi untuk mobil lainnya, pasti kan mereka akan cari lagi," buka Andi kepada GridOto.com. Andi Setiawan, Presiden Direktur PT Global Auto International Saat ini, ia mengaku masih belum beniat membuka outlet sendiri, dan akan memasarkan produknya lewat jaringan resmi yang ditunjuknya. "Kami gak buka outlet sendiri, jadi dealer itu yang akan kami [...]

VIVA – Kaca film menjadi aksesori yang banyak dipasang oleh pemilik mobil di kendaraan baru maupun bekas. Lembaran film yang ditempelkan di bagian dalam kaca mobil tersebut bisa menjadi senjata ampuh untuk menolak panas dan paparan sinar Matahari ke kabin mobil. Biasanya, konsumen awam memilih kaca mobil dengan warna gelap untuk memaksimalkan penolak panas di kabin. Pilihan tersebut ternyata sudah kuno. Kini, kaca film yang terang pun dirancang untuk bisa menolak panas secara maksimal. Direktur Utama PT Global Auto International, distributor Konica Minolta di Indonesia, Andi Setiawan, menyebut kaca film clear pun bisa menolak panas dan sinar ultraviolet (UV) dengan baik. Jadi, konsumen tidak perlu lagi membeli kaca film gelap untuk membuat kabin kendaraannya tetap sejuk. "Kaca Film untuk menolak panas itu bukan dari gelapnya. Zaman dulu semakin adem semakin gelap itu benar. Sekarang kami mengedukasin konsumen, walaupun clear film tetapi sangat baik untuk menolak panas," ujar Andi di ICE, BSD, Tangerang, Banten, Minggu 28 Juli 2019. Menurut Andi, kaca film ICE-Myu yang ditawarkan untuk pemilik mobil di Indonesia dibuat dengan teknologi clean view. Sehingga, meski lapisan film tersebut bening, kemampuan tolak panasnya sama baik [...]

Hampir semua mobil yang beredar di jalan menggunakan kaca film. Selain untuk alasan keamanan, penggunaan aksesori tersebut untuk membuat kabin mobil lebih adem. Idealnya, pemilihan kaca film sebaiknya dengan tingkat kegelapan di kisaran 40 hingga 60 persen saja. Namun ada beberapa orang yang memilih tingkat kegelapan clear atau bahkan sangat gelap. Mereka beranggapan, makin gelap kaca film membuat suhu kabin jauh lebih adem. Padahal, menurut General Manager dan Sales PT Global Auto International selaku distributor kaca film Ice-u by Konica Minolta, Andy Hartono, tidak ada jaminan makin gelap kaca film makin baik membuat suhu kabin mobil lebih adem. “Jadi, kalau kaca film itu tolak panas bukan berdasarkan dari tingkat kegelapannya. Tetapi balik lagi berdasarkan teknologi yang digunakan,” jelas Andy. Kaca film Ice-u by Konica Minolta Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan Andy pun mencontohkan, pada kaca film Ice-u by Konica Minolta, justru yang paling tinggi kemampuan tolak panasnya adalah yang varian clear RT70. Kemampuan tolak panas yang sangat baik yang dimiliki oleh RT70 itu merupakan hasil penggunaan teknologi nano. Teknologi nano pada RT70 tersebut diklaim mampu menolak panas sinar UV hingga 99 persen. Kaca film Ice-u [...]